Bitcoin dan Kripto Terjungkal! Investor Was-Was di Tengah Gejolak Global

Ilustrasi Aset Kripto Melemah Akibat Konflik Timur Tengah

CRYPTO – Pasar kripto kembali diguncang! Di tengah konflik geopolitik yang memanas antara Iran dan Israel, harga Bitcoin dan aset kripto utama lainnya mengalami penurunan tajam. Para investor pun mulai panik, mempertanyakan nasib investasi digital mereka.

Berdasarkan pantauan CoinMarketCap, sang raja kripto, Bitcoin (BTC), anjlok 1,27% dalam 24 jam terakhir dan masih tertekan 2,22% dalam sepekan. Saat ini, BTC diperdagangkan di harga USD 103.242,64 per koin, atau sekitar Rp 1,693 miliar (kurs Rp 16.411,60/USD).

Bacaan Lainnya

Tak hanya Bitcoin, Ethereum (ETH) juga terperosok. Kripto terbesar kedua ini melemah 4,29% dalam sehari dan 5,50% dalam sepekan, hingga menyentuh level Rp 39,59 juta per koin.

Berikut kinerja kripto utama lainnya:

  • Binance Coin (BNB): Turun 0,38% (24 jam) | Rp 10,53 juta/koin
  • Cardano (ADA): Anjlok 3,54% (24 jam) | Rp 9,53/koin
  • Solana (SOL): Merosot 4,61% (24 jam) | Rp 2,30 juta/koin
  • XRP: Melemah 2,35% (24 jam) | Rp 34,64/koin
  • Dogecoin (DOGE): Terjun 4,80% (24 jam) | Rp 2,67/token

Sementara itu, stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) tetap relatif stabil di kisaran USD 1.00, walaupun turun tipis 0,01%.

Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto global saat ini menyusut ke angka USD 3,19 triliun, setara dengan Rp 52.363 triliun, atau turun 1,90% dalam sehari.

Ketegangan di Timur Tengah membawa dampak nyata ke pasar aset digital. Harga Bitcoin sempat menyentuh level terendahnya di USD 104.601, sebelum sedikit pulih ke kisaran USD 106.662, mencerminkan volatilitas tinggi akibat kekhawatiran global.

Konflik antara Israel dan Iran yang disertai isu nuklir memicu aksi jual besar-besaran. Investor cenderung menghindari aset berisiko, termasuk kripto, meskipun selama ini disebut-sebut sebagai “safe haven digital”.

Namun, pelaku industri mengimbau agar investor tidak panik.

“Kami memahami kekhawatiran yang muncul akibat ketidakpastian global. Tapi perlu diingat, volatilitas adalah bagian dari dinamika pasar kripto,” ujar Resna Raniadi, COO Upbit Indonesia.

Resna menegaskan bahwa fundamental teknologi blockchain tetap solid, dan optimistis terhadap masa depan aset digital.

“Adopsi global terus meningkat. Dalam jangka panjang, aset digital punya potensi untuk tumbuh lebih kuat,” tambahnya. (one)

Print Friendly
Catatan Penting: Tulisan ini dilindungi oleh hak cipta. Dilarang keras mengambil, menyalin, atau menyebarluaskan isi tulisan tanpa persetujuan tertulis dari media atau penulis.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *