Portalone.net – Pemerintah Provinsi Jambi melalui Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Provinsi Jambi menggelar Rapat Koordinasi Akhir GTRA Tahun 2025, bertempat di Ruang Pola Kantor Gubernur Jambi, Selasa (11/11/2025) pagi.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Jambi yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jambi, Arief Munandar, SE. Hadir pula Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jambi, Humaidi, A.Ptnh., M.M., beserta jajaran pejabat pemerintah daerah, unsur kementerian dan lembaga, serta perwakilan masyarakat penerima manfaat program Reforma Agraria.
Rapat ini menjadi forum penting bagi seluruh pemangku kepentingan untuk mengevaluasi capaian program Reforma Agraria sepanjang tahun 2025, sekaligus merumuskan langkah strategis menghadapi tantangan pelaksanaan di tahun-tahun berikutnya.
Dalam arahannya, Asisten Arief Munandar menegaskan bahwa tahun 2025 menjadi momentum penting bagi pelaksanaan Reforma Agraria di Provinsi Jambi, yang telah berjalan konsisten sejak 2018.
“Sepanjang tahun ini, sejumlah capaian penting berhasil kita raih, antara lain pendataan tanah objek Reforma Agraria (TORA) dari pelepasan kawasan hutan di Kabupaten Merangin, redistribusi tanah di Kabupaten Tebo sebanyak 500 bidang, serta penguatan penataan akses melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat di beberapa kabupaten,” ungkap Arief.
Meski begitu, Arief tidak menutup mata terhadap tantangan yang masih dihadapi, terutama terkait belum terbitnya surat keputusan pelepasan kawasan hutan di beberapa lokasi. Hal ini dinilainya menjadi penghambat percepatan pelaksanaan Reforma Agraria di lapangan.
“Reforma Agraria bukan sekadar pembagian tanah, tetapi gerakan transformasi untuk memperbaiki struktur penguasaan tanah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, kolaborasi lintas sektor harus terus diperkuat,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kanwil BPN Provinsi Jambi, Humaidi, menilai rapat ini sebagai momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam pelaksanaan Reforma Agraria yang inklusif dan berkeadilan.
“Melalui rapat ini, kita bersama-sama mengidentifikasi berbagai tantangan di lapangan dan merumuskan langkah-langkah strategis agar Reforma Agraria di Jambi benar-benar berdampak produktif bagi masyarakat,” ujar Humaidi.
Ia berharap hasil rapat ini tidak hanya menjadi bahan evaluasi, tetapi juga melahirkan rekomendasi dan komitmen bersama untuk mempercepat pelaksanaan Reforma Agraria di masa depan.
Rangkaian Rapat Koordinasi Akhir GTRA Provinsi Jambi Tahun 2025 ditutup dengan penyerahan hasil rekomendasi dan komitmen bersama dari seluruh peserta rapat. Dokumen tersebut menjadi landasan sinergi lintas sektor dalam upaya mewujudkan Reforma Agraria yang berdampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Jambi. (*)







