Portalone.net – Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) resmi mengakhiri kerja sama dengan Patrick Kluivert dan seluruh jajaran tim kepelatihannya, Kamis (16/10/2025) siang WIB. Keputusan ini menandai berakhirnya masa bakti pelatih asal Belanda tersebut bersama Timnas Indonesia lebih cepat dari perjanjian awal.
Pemutusan kontrak ini disepakati bersama antara PSSI dan Kluivert setelah melalui pembahasan internal dan evaluasi terhadap arah strategis pembinaan sepak bola nasional. Tak hanya Kluivert, seluruh staf pelatih yang menangani tim nasional di level senior, U-23, dan U-20 juga ikut dilepas.
“Keputusan ini diambil atas dasar kesepahaman kedua pihak setelah mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk evaluasi hasil dan rencana jangka panjang pembinaan sepak bola nasional,” tulis PSSI dalam keterangan resminya.
Patrick Kluivert ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia pada Januari 2025 dengan ekspektasi besar. Mantan bintang Barcelona, AC Milan, dan Ajax Amsterdam itu diharapkan mampu membawa Garuda tampil di level tertinggi sepak bola dunia.
Namun, perjalanan Kluivert bersama skuad Merah Putih tak berjalan mulus. Indonesia gagal melaju ke putaran final Piala Dunia 2026 zona Asia setelah tersingkir di babak keempat kualifikasi.
Saat diperkenalkan, Kluivert dikabarkan menandatangani kontrak berdurasi dua tahun dengan opsi perpanjangan dua tahun tambahan. Ia menerima bayaran tinggi, berkisar Rp1,3–Rp1,5 miliar per bulan atau setara Rp18 miliar per tahun.
Dengan nilai kontrak tersebut, total kesepakatan kerja Kluivert selama dua tahun ditaksir mencapai Rp36 miliar.
Namun, karena masa kerjanya baru berlangsung sekitar sembilan hingga sepuluh bulan, PSSI masih memiliki kewajiban finansial untuk menunaikan sisa kontrak sekitar 14–15 bulan.
Berdasarkan perhitungan kasar, jika Kluivert menerima Rp1,3–Rp1,5 miliar per bulan, maka PSSI harus membayar pesangon sekitar Rp33,8 miliar hingga Rp39 miliar.
Angka itu belum termasuk potensi tambahan dari klausul penalti pemutusan kontrak, bonus loyalitas, atau biaya administratif lain yang umumnya tercantum dalam kontrak pelatih asing.
Dengan demikian, keputusan mengakhiri kerja sama lebih awal dengan Kluivert dan timnya diperkirakan akan menguras kantong federasi hingga puluhan miliar rupiah.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan apresiasi kepada Kluivert dan tim kepelatihannya atas dedikasi selama menangani Timnas Indonesia.
“Kami berterima kasih kepada Patrick Kluivert dan staf atas kontribusinya untuk sepak bola Indonesia. Semoga kerja sama ini membawa pelajaran berharga bagi perkembangan tim nasional ke depan,” ujar Erick dalam pernyataan resminya.
Meski berakhir lebih cepat dari yang diharapkan, kepergian Kluivert menandai babak baru bagi Timnas Indonesia dalam mencari sosok pelatih yang mampu membawa Garuda terbang lebih tinggi di kancah internasional. (one)







