BOLA – Barcelona menunjukkan mental baja saat berhasil bangkit dari ketertinggalan dua gol untuk menahan imbang Inter Milan 3-3 dalam leg pertama semifinal Liga Champions UEFA di Estadi Olímpic Lluís Companys, Rabu malam waktu setempat.
Pertandingan ini menjadi panggung bagi bintang muda Lamine Yamal, yang mencetak sejarah sebagai pemain termuda yang mencetak gol di semifinal Liga Champions. Pemain berusia 17 tahun itu menjadi motor kebangkitan Blaugrana, yang sempat tertinggal 0-2 dalam 21 menit pertama.
Tim tamu membuka keunggulan dengan cepat melalui Marcus Thuram di menit ke-5, mencatatkan gol tercepat dalam sejarah semifinal kompetisi ini. Serangan balik cepat Inter kemudian dituntaskan dengan indah oleh Denzel Dumfries lewat tendangan salto pada menit ke-21, membuat tuan rumah terkejut dan tertinggal dua gol.
Namun Barcelona tak tinggal diam. Tim asuhan Xavi Hernandez segera merespons melalui aksi individu brilian Lamine Yamal yang menusuk dari sisi kanan, melewati dua pemain Inter sebelum menaklukkan kiper Yann Sommer di menit ke-32. Gol tersebut langsung membakar semangat tim dan penonton.
Momentum kebangkitan berlanjut lima menit kemudian ketika Ferran Torres mencetak gol penyama kedudukan memanfaatkan bola liar di kotak penalti. Kedudukan 2-2 bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Inter kembali unggul lewat gol kedua Dumfries di menit ke-63, kali ini melalui sundulan memanfaatkan umpan silang tajam dari Federico Dimarco. Namun, hanya dua menit berselang, Raphinha melepas tembakan keras yang membentur mistar dan memantul ke dalam gawang setelah mengenai Sommer — mengubah skor menjadi 3-3.
Lamine Yamal, yang merayakan penampilan ke-100 bersama tim utama Barcelona, menjadi sorotan utama usai laga. Pelatih Inter, Simone Inzaghi, bahkan menyebutnya sebagai “bakat yang hanya muncul sekali dalam 50 tahun”. Aksi dan ketenangannya di laga sebesar ini memicu pujian dari berbagai kalangan.
“Dia luar biasa, tidak hanya mencetak gol, tetapi juga mengatur tempo dan menciptakan peluang. Ini bukan hal biasa untuk pemain seusianya,” ujar Xavi Hernandez dalam konferensi pers pasca pertandingan.
Hasil imbang 3-3 membuat leg kedua yang akan digelar di San Siro pada 6 Mei mendatang menjadi sangat menentukan. Namun, Inter harus bermain tanpa kapten mereka, Lautaro Martínez, yang mengalami cedera dan dipastikan absen.
Dengan agregat seimbang, siapa pun masih berpeluang melaju ke final. Jika leg pertama ini menjadi indikator, maka publik bisa menantikan duel penuh drama di Milan pekan depan. (one)
- Like
- Digg
- Tumblr
- VKontakte
- Buffer
- Love This
- Odnoklassniki
- Meneame
- Blogger
- Amazon
- Yahoo Mail
- Gmail
- AOL
- Newsvine
- HackerNews
- Evernote
- MySpace
- Mail.ru
- Viadeo
- Line
- Comments
- SMS
- Viber
- Telegram
- Subscribe
- Skype
- Facebook Messenger
- Kakao
- LiveJournal
- Yammer
- Edgar
- Fintel
- Mix
- Instapaper
- Copy Link