Portalone.net – Kepedulian Gubernur Jambi, Al Haris, terhadap masyarakat yang tertimpa musibah kembali terlihat melalui aksi nyata di Desa Sungai Dualap, Kecamatan Kuala Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Pada Senin (8/12/2025), Gubernur menyerahkan secara simbolis bantuan senilai Rp1,1 miliar kepada warga terdampak kebakaran besar yang menghanguskan rumah dan perahu nelayan mereka.
Bantuan tersebut mencakup uang tunai Rp920 juta, modal usaha untuk 38 pelaku UMKM masing-masing Rp5 juta, serta tiga unit kapal nelayan. Bantuan ini diharapkan mampu memulihkan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang terpukul akibat bencana.
Gubernur Al Haris menegaskan bahwa kehadirannya merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah untuk memastikan masyarakat tidak berjalan sendiri saat menghadapi kesulitan. Ia juga menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi siap terus bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota yang memiliki keterbatasan anggaran.
“Tentu kami berharap bisa terus membantu pemerintah daerah, karena bupati dan wali kota juga memiliki keterbatasan anggaran,” ujar Al Haris.
Selain kerugian materi, Al Haris juga menyoroti hilangnya perahu nelayan yang menjadi sumber mata pencarian utama warga.
“Ini perlu perhatian serius karena banyak rumah warga yang habis terbakar, perahu yang menjadi sarana mata pencarian juga ikut terbakar,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur turut menyinggung harapan terkait pencairan dana Participating Interest (PI) pada 2026. Menurutnya, Tanjung Jabung Barat sebagai daerah penghasil akan menjadi salah satu pihak yang paling merasakan manfaatnya.
Sementara itu, masyarakat Desa Sungai Dualap menyambut hangat bantuan yang diberikan. Para korban kebakaran, terutama pelaku UMKM, mengaku sangat terbantu karena dapat kembali memulai usaha mereka. Bantuan kapal nelayan juga dianggap vital untuk menggerakkan kembali roda perekonomian pesisir.
Melalui langkah cepat dan responsif ini, Pemerintah Provinsi Jambi kembali menegaskan komitmennya untuk hadir dan bekerja nyata bagi masyarakat, terutama di saat-saat paling sulit. (*)
