“Jokowi Bongkar Isu Ijazah Palsu: Ada ‘Orang Besar’ di Balik Agenda Politik Ini”

Presiden RI Ke 7 Joko Widodo Tampak Tenang di Tengah Wartawan Bahas Isu Ijazah

JAKARTA – Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali buka suara soal tudingan ijazah palsu yang terus menghantuinya. Dalam sejumlah pernyataan terbaru, Jokowi menyebut ada ‘agenda besar’ di balik isu tersebut, yang menurutnya didalangi oleh seorang “Orang Besar”.

Pernyataan Jokowi itu disampaikan dalam berbagai kesempatan, termasuk saat menghadiri reuni 45 tahun Angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta, Sabtu (26/7). Di hadapan para sahabat lamanya, Jokowi tak segan menyindir bahwa meski dirinya tengah diserang isu ijazah palsu, ia tetap hadir agar tak memicu lebih banyak spekulasi.

Bacaan Lainnya

“Jangan senang dulu, karena ijazah saya masih diragukan,” ucap Jokowi sambil tertawa, disambut riuh rekan-rekannya.

Ia menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak masuk akal. Menurutnya, ia menempuh proses kuliah secara normal dan tidak pernah mengulang mata kuliah seperti beberapa rekannya kala itu.

Lebih lanjut, Jokowi menyebut tuduhan terhadapnya bergeser dari ijazah, ke skripsi, hingga program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Namun, semua itu, kata Jokowi, telah ia jalani dengan benar dan bisa dibuktikan.

“Saya ingat betul KKN-nya di Desa Ketoyan, Boyolali. Saya bersama teman-teman lintas fakultas. Semua masih ingat,” ujarnya meyakinkan.

Menanggapi pernyataan Jokowi, Pengamat Politik Iwan Setiawan dari Indonesia Political Review (IPR) menyarankan Presiden agar segera mengungkap siapa sosok yang dimaksud. Menurut Iwan, tanpa penyebutan nama yang jelas, pernyataan Jokowi justru menimbulkan multitafsir di masyarakat.

“Sebaiknya diungkap saja siapa tokoh yang dimaksud. Jangan sampai malah menimbulkan kegaduhan dan jadi komoditas politik,” ujar Iwan, Minggu (27/7).

Iwan menduga bahwa sosok tersebut adalah lawan politik Jokowi, yang disebut-sebut memiliki keterkaitan dengan aktor-aktor seperti Roy Suryo. Ia juga menyinggung simbol politik, menyebutkan bahwa “partai berlambang banteng” kemungkinan besar menjadi oposisi utama dalam isu ini.

Namun, Iwan menegaskan bahwa pernyataannya adalah analisis semata, bukan tuduhan langsung.

Ketika ditanya langsung oleh wartawan mengenai siapa “Orang Besar” yang dimaksud, Jokowi enggan menyebutkan secara eksplisit. Ia hanya menjawab singkat:

“Ya, semua sudah tahulah,” ucapnya di Solo, Jumat (25/7).

Dalam upaya membungkam isu ini, Jokowi bahkan melaporkan pihak-pihak yang menudingnya ke Polda Metro Jaya. Ia menilai tuduhan yang dialamatkan kepadanya sudah melampaui batas dan bermuatan politis.

“Ini bukan soal asli atau palsu. Ini politik,” tegasnya.

Jokowi juga membantah tudingan bahwa ia berbohong saat menyebut Ir. Kasmujo sebagai dosen pembimbingnya. Ia menyebut Kasmujo tak hanya membimbing saat kuliah, tapi juga sempat membantu menyelesaikan persoalan teknis di pabrik kayunya pascalulus.

“Sampai kapan pun saya akan menyampaikan, Pak Kasmujo itu dosen pembimbing saya,” kata Jokowi.

Kondisi Jokowi saat ini disebut belum sepenuhnya pulih. Namun, ia tetap hadir dalam sejumlah kegiatan, termasuk reuni, demi menangkis narasi negatif soal ijazahnya. Sementara itu, desakan agar Presiden mengungkap siapa sosok ‘Orang Besar’ yang dimaksud terus menguat, demi menghentikan polemik yang tak kunjung reda ini. (one)

Print Friendly
Catatan Penting: Tulisan ini dilindungi oleh hak cipta. Dilarang keras mengambil, menyalin, atau menyebarluaskan isi tulisan tanpa persetujuan tertulis dari media atau penulis.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *