Idul Adha Dirayakan 1 atau 3 Hari? Ini Penjelasan Agama dan Kebijakan Pemerintah

Ilustrasi foto Idul Adha 2025.

JAMBI – Setiap tahunnya, umat Muslim di seluruh dunia memperingati Hari Raya Idul Adha dengan penuh khidmat. Namun, tak sedikit masyarakat yang masih bertanya-tanya: sebenarnya, Idul Adha dirayakan selama satu hari atau tiga hari?

Secara esensial, Idul Adha merupakan hari besar Islam yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriah. Pada hari tersebut, umat Muslim menunaikan shalat Idul Adha dan menyembelih hewan kurban sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT serta meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim AS.

Bacaan Lainnya

Namun, muncul anggapan bahwa perayaan Idul Adha berlangsung lebih dari satu hari. Hal ini tidak sepenuhnya keliru, sebab setelah Hari Raya Idul Adha, terdapat tiga hari yang dikenal sebagai hari Tasyrik, yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Hari-hari ini memiliki keistimewaan tersendiri dalam ajaran Islam dan masih berkaitan erat dengan pelaksanaan ibadah kurban.

Menurut sejumlah ulama dan ahli fikih, hari Tasyrik adalah waktu di mana umat Islam masih diperbolehkan menyembelih hewan kurban. Penamaan “tasyrik” sendiri merujuk pada kebiasaan masyarakat Arab terdahulu yang mengawetkan daging kurban dengan cara dijemur di bawah sinar matahari.

Di Indonesia, pertanyaan mengenai durasi perayaan Idul Adha juga berkaitan dengan penetapan hari libur oleh pemerintah. Untuk memberi keleluasaan masyarakat merayakan hari besar ini, pemerintah menetapkan Idul Adha sebagai hari libur nasional, yang seringkali disertai dengan cuti bersama.

Sebagai contoh, pada Idul Adha tahun 2025, pemerintah menetapkan libur selama empat hari berturut-turut. Libur ini mencakup Hari Raya Idul Adha, cuti bersama, dan akhir pekan. Kebijakan ini tidak hanya mendukung kelancaran pelaksanaan ibadah, tetapi juga memberi waktu bagi masyarakat untuk berkumpul bersama keluarga, beristirahat, atau berwisata.

Terlepas dari jumlah hari libur yang ditetapkan, makna Idul Adha sejatinya lebih dalam dari sekadar perayaan. Hari raya ini menjadi momentum refleksi spiritual sekaligus ajakan untuk peduli terhadap sesama. Penyembelihan hewan kurban menjadi simbol kepatuhan kepada perintah Allah dan wujud nyata dari solidaritas sosial.

Daging kurban yang dibagikan kepada fakir miskin dan kaum dhuafa bertujuan mengurangi ketimpangan sosial dan mempererat tali persaudaraan antar umat manusia. Dengan demikian, Idul Adha tidak hanya bermakna religius, tetapi juga berdampak positif secara sosial dan kemanusiaan.

Jadi, apakah Idul Adha dirayakan satu atau tiga hari? Jawabannya, secara keagamaan Idul Adha berlangsung satu hari, yakni pada 10 Dzulhijjah. Namun, pelaksanaan ibadah kurban dapat dilanjutkan hingga hari Tasyrik, yakni tiga hari setelahnya. Sementara itu, di Indonesia, libur Idul Adha bisa berlangsung lebih panjang karena adanya kebijakan cuti bersama.

Yang terpenting, apapun durasi perayaannya, esensi Idul Adha tetap sama: meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan memperkuat empati serta kepedulian kepada sesama. (one)

Print Friendly
Catatan Penting: Tulisan ini dilindungi oleh hak cipta. Dilarang keras mengambil, menyalin, atau menyebarluaskan isi tulisan tanpa persetujuan tertulis dari media atau penulis.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *