Portalone.net – Mimpi besar Timnas Indonesia untuk menembus Piala Dunia 2026 resmi kandas. Hasil pahit di putaran keempat kualifikasi zona Asia meninggalkan luka mendalam bagi seluruh skuad Garuda dari pemain, pelatih, hingga manajemen tim.
Manajer Timnas Indonesia sekaligus Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI, Sumardji, tak mampu menyembunyikan kesedihannya saat tiba di Tanah Air, Senin (13/10/2025), bersama rombongan pemain yang baru pulang dari Arab Saudi.
“Dengan hasil ini, hati kami benar-benar remuk redam. Bukan hanya kami, tapi juga seluruh masyarakat Indonesia, 280 juta orang. Kami datang ke Arab Saudi dengan keyakinan bisa lolos ke Piala Dunia atau setidaknya lanjut ke ronde lima. Tapi kenyataannya berkata lain,” ujar Sumardji dengan nada berat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Timnas Indonesia gagal melanjutkan perjalanan setelah terpuruk di dasar klasemen Grup B.
Skuad asuhan Patrick Kluivert harus menelan dua kekalahan beruntun: 2–3 dari Arab Saudi dan 0–1 dari Irak, keduanya berlangsung di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah.
Kekalahan ini menutup peluang Garuda untuk melaju otomatis ke ajang sepak bola terbesar dunia, sekaligus memupus harapan tampil lewat jalur playoff ronde kelima.
Sumardji mengakui, dampak kekalahan tersebut sangat besar terhadap kondisi mental para pemain. Meski sebagian sudah kembali ke klub masing-masing, suasana hati mereka masih jauh dari pulih.
“Kalau sekarang mental pemain? Hancur lebur. Mereka menangis semua. Sampai sekarang pun, masih down,” ungkapnya.
Di media sosial, para pemain seperti Jay Idzes, Maarten Paes, Ole Romeny, hingga Calvin Verdonk juga kompak menyuarakan kekecewaan dan janji untuk bangkit.
“Mereka datang dengan semangat tinggi, yakin bisa membawa Indonesia mencatat sejarah. Tapi ketika semua itu runtuh, rasa sedihnya luar biasa,” tambah Sumardji.
Setelah kegagalan ini, masa depan pelatih kepala Patrick Kluivert menjadi sorotan. PSSI dipastikan akan membahas nasib sang pelatih dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) mendatang.
Sumardji menegaskan, ia akan melaporkan seluruh perjalanan tim secara transparan.
“Saya tidak akan menutup-nutupi apa pun. Dari ronde pertama hingga sekarang, saya selalu bersama tim. Jadi, saya tahu persis apa yang terjadi. Semua akan saya sampaikan di rapat exco,” katanya.
Ia pun berharap para anggota Exco berani mengambil keputusan tegas demi masa depan Timnas.
“Sekarang waktunya exco berani bersikap. Ini bukan soal individu, tapi soal masa depan sepak bola Indonesia,” tandasnya.
Meski kegagalan ini menjadi pukulan berat, semangat untuk bangkit mulai disuarakan oleh para pemain.
Bek kiri Calvin Verdonk bahkan menulis pesan singkat namun penuh makna di akun pribadinya: “Kami akan kembali lebih kuat.”
Dan bagi jutaan suporter Garuda, kalimat sederhana itu menjadi alasan untuk tetap percaya bahwa meski gagal hari ini, Indonesia belum habis. (one)







