BOLA – Harapan Arsenal untuk menorehkan sejarah baru di Liga Champions pupus di tangan Paris Saint-Germain, usai kalah 2-1 di leg kedua semifinal yang berlangsung di Parc des Princes.
Kekalahan ini menutup agregat 3-1 untuk PSG dan memperpanjang rekor kelam Arsenal di babak-babak penentu kompetisi elite Eropa.
Kendati tampil dominan dalam penguasaan bola dan menciptakan lebih banyak peluang, The Gunners kembali harus membayar mahal atas ketidakefisienan di depan gawang. Statistik expected goals (xG) mencatat Arsenal unggul 4,4 berbanding 3,1 atas dua leg — namun itu tak berarti apa-apa di papan skor.
Gianluigi Donnarumma tampil sebagai pahlawan tuan rumah, menggagalkan serangkaian peluang emas dari Gabriel Jesus dan Bukayo Saka. Sementara itu, gol pembuka PSG lewat Warren Zaire-Emery pada menit ke-29 mengguncang mental pasukan Mikel Arteta. Meski Martin Odegaard sempat membalas, gol penutup dari Randal Kolo Muani memastikan langkah PSG ke final.
Kekalahan ini menandai semifinal keempat secara beruntun yang gagal dituntaskan Arsenal di berbagai ajang dari Liga Europa, Piala FA, hingga kini Liga Champions. Sebuah rekor pahit yang mulai membayangi era kepelatihan Mikel Arteta, meski banyak pihak mengakui progres signifikan yang telah dicapai klub asal London Utara ini.
“Ini bukan soal kurangnya usaha. Kami berada di sini karena kami layak. Tapi untuk memenangkan kompetisi seperti ini, Anda harus kejam di kedua kotak penalti. Hari ini, kami tidak cukup tajam,” ujar Arteta usai pertandingan.
Di sisi lain, PSG tampil luar biasa sepanjang turnamen, meski kehilangan dua ikon besar mereka Lionel Messi dan Kylian Mbappee. Pelatih Luis Enrique justru menemukan keseimbangan baru dalam tim muda yang penuh semangat dan kedisiplinan taktis. Kini, mereka bersiap menghadapi Inter Milan di partai puncak, dengan impian meraih gelar Eropa kedua dalam sejarah klub.
Meski kecewa, Arsenal pulang dengan kepala tegak. Mereka mampu menembus empat besar Eropa untuk pertama kalinya sejak 2009 dan memperlihatkan karakter kuat di sepanjang musim. Namun tantangan selanjutnya jelas: mengubah potensi menjadi trofi nyata.
Musim panas akan menjadi momen krusial. Apakah Arsenal akan menambah kedalaman skuad, atau tetap mempercayai proyek jangka panjang Arteta? Satu hal pasti: para pendukung Arsenal kini menuntut lebih dari sekadar kemajuan mereka menginginkan kemenangan. (one)
- Like
- Digg
- Tumblr
- VKontakte
- Buffer
- Love This
- Odnoklassniki
- Meneame
- Blogger
- Amazon
- Yahoo Mail
- Gmail
- AOL
- Newsvine
- HackerNews
- Evernote
- MySpace
- Mail.ru
- Viadeo
- Line
- Comments
- SMS
- Viber
- Telegram
- Subscribe
- Skype
- Facebook Messenger
- Kakao
- LiveJournal
- Yammer
- Edgar
- Fintel
- Mix
- Instapaper
- Copy Link