Portalone.net – Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos., MH menegaskan ke depan tidak ada lagi praktik sumur minyak liar di Jambi. Menurutnya, masyarakat sudah diberi ruang untuk mengelola sumur minyak melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), koperasi, atau UMKM sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025.
Pernyataan itu disampaikan Al Haris saat mendampingi Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Yukiot Tanjung, dalam kunjungan ke Station Tanki Pertamina Tempino, Kabupaten Muaro Jambi, Rabu (31/12/2025).
“Alhamdulillah hari ini kita sudah menyampaikan Permen No. 14 bahwa sumur minyak nantinya akan dikelola oleh BUMD sesuai dengan izin pengelolaan sumur minyak masyarakat yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025… hari ini kita lihat langsung bersama Wamen,” kata Al Haris.
Al Haris menjelaskan, dalam aturan tersebut pengelolaan sumur migas milik masyarakat akan dinaungi BUMD/koperasi/UMKM melalui kerja sama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Skema kerja sama dapat berbentuk kerja sama operasi maupun kerja sama teknologi antara kontraktor wilayah kerja dan mitra.
“Kita mengharapkan ke depannya tidak ada lagi sumur-sumur minyak liar yang tidak memiliki izin, karena sekarang masyarakat sudah diberi ruang untuk bekerja sama melalui BUMD/koperasi/UMKM. Silakan pilih usaha yang mana, jangan ada lagi yang ilegal,” ujarnya.
Menurut Al Haris, kebijakan ini bertujuan meningkatkan produksi minyak dan gas nasional, mendukung ketahanan energi, serta mendorong swasembada energi. Ia juga berharap regulasi tersebut memberikan manfaat bagi masyarakat setempat dan pemerintah daerah.
Sementara itu, Wamen ESDM RI Yukiot Tanjung mengatakan kunjungan dilakukan untuk meninjau langsung penampungan minyak masyarakat yang nantinya akan dikelola melalui kerja sama dengan BUMD/koperasi/UMKM. Ia menyebut produksi yang saat ini dikelola masyarakat mencapai 240 barel dan berpotensi meningkat.
“Kita mengharapkan dari sumur masyarakat ini bisa menghasilkan 1.000 barel per hari, agar kebutuhan masyarakat setempat bisa terpenuhi. Jadi Jambi termasuk aman dalam BBM-nya,” kata Yukiot.
Kunjungan tersebut, lanjutnya, merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menata kegiatan penambangan minyak rakyat agar beroperasi aman, berkelanjutan, dan tetap menjaga lingkungan. (*)






