LIFESTYLE – Lini masa media sosial belakangan ini ramai membahas fenomena Gen Z di Indonesia yang sudah kerja bertahun-tahun tapi tetap saja dompetnya tipis. Banyak yang bilang, anak muda sekarang lebih pengin terlihat sukses daripada benar-benar mapan secara finansial.
Gaji tiap bulan habis untuk healing, self-reward, cicilan gadget terbaru, kopi mahal tiap hari, atau jalan-jalan ke tempat hits. Tapi, bener nggak sih semua Gen Z kayak gitu?
Kenapa Sudah Lama Kerja Tapi Tabungan Nihil?
Menurut perencana keuangan Andy Nugroho, ini sebenarnya masalah yang cukup serius dan bukan cuma dialami Gen Z saja, tapi juga banyak orang di luar sana.
Ada beberapa alasan kenapa banyak orang susah menabung meski sudah kerja lama:
1. Gaya Hidup Hedon
Andy bilang, banyak anak muda sekarang kepengin banget kelihatan sukses. Mereka merasa perlu beli barang-barang mahal atau jalan-jalan supaya diakui oleh lingkungan sosial.
Padahal, kondisi keuangannya belum tentu cukup untuk itu. Akhirnya, mereka terjebak di gaya hidup hedon dan malah hidup dari cicilan ke cicilan. Apalagi, istilah “self-reward” dan “healing” sering jadi alasan buat menghambur-hamburkan uang.
2. Terjebak Jadi Sandwich Generation
Ada juga yang memang terpaksa mengorbankan keuangan pribadi karena harus bantu orang tua atau adik-adiknya. Ini dikenal sebagai sandwich generation, dan kondisi ini lumrah banget terjadi di Indonesia.
“Kadang penghasilannya pas-pasan, dan sebagian besar harus dikasih ke keluarga. Jadi untuk diri sendiri aja kurang, apalagi buat nabung,” jelas Andy.
Jadi, Gimana Caranya Biar Gen Z Bisa Nabung?
Lusiana Darmawan, seorang Certified Financial Planner dari OneShildt, punya beberapa tips simpel buat Gen Z biar tetap bisa menabung meski keuangan mepet:
1. Catat Pemasukan dan Pengeluaran
Mulai dari hal paling dasar: bikin catatan pemasukan dan pengeluaran. Dengan begitu, kamu bisa tahu ke mana larinya uang tiap bulan dan berapa yang bisa kamu sisihkan buat ditabung.
“Bikin budget sederhana aja. Yang penting mulai dulu dari nominal kecil yang realistis,” kata Lusiana.
2. Boleh Self-Reward, Tapi Jangan Lupa Dana Darurat
Nggak salah kok kalau kamu sesekali kasih hadiah buat diri sendiri. Tapi inget, pastikan kamu sudah punya dana darurat dulu.
“Sekarang ekonomi nggak menentu. Bisa aja tiba-tiba kena PHK atau pemasukan menurun, apalagi buat freelancer,” jelasnya. Jadi, penting banget punya dana darurat dan kontrol pengeluaran konsumtif.
3. Belajar Investasi dan Kembangkan Diri
Daripada uang habis buat hal-hal konsumtif, lebih baik mulai belajar investasi dan fokus ke pengembangan diri. Lusiana bilang, masa muda adalah waktu terbaik untuk mempersiapkan masa depan.
Kalau udah ngerti tujuan finansial, kamu bakal sadar kalau mimpi-mimpi seperti sekolah lagi, nikah, beli rumah, atau liburan ke luar negeri bukan cuma wacana doang. (one)