Portalone.net – Pemerintah Provinsi Jambi menunjukkan solidaritas antardaerah dengan menyerahkan bantuan kemanusiaan untuk Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menyusul bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Ranah Minang.
Bantuan tersebut diserahkan langsung Gubernur Jambi Al Haris dan diterima Gubernur Sumbar Mahyeldi dalam seremoni di Rumah Dinas Gubernur Sumbar, Selasa malam, 16 Desember 2025. Acara itu turut disaksikan Bupati Bungo Dedy Putra serta jajaran pejabat Pemprov Jambi.
Tak sekadar simbolik, paket bantuan yang dibawa Pemprov Jambi mencakup kebutuhan dasar hingga dukungan lapangan. Bantuan yang diserahkan antara lain 10 ton beras, uang tunai Rp500 juta, pembukaan dapur umum, siaga ambulans Rumah Sehat BAZNAS Jambi beserta obat-obatan, paket hygiene kit, kegiatan pembersihan pascabanjir, serta alat-alat pembersih rumah untuk membantu warga kembali beraktivitas.
“Kami sengaja datang ke saudara dan tetangga kami di Sumatera Barat yang sedang diuji Allah dengan musibah banjir bandang dan longsor. Jambi dan Sumbar ini sulit dipisahkan, dari sejarah hingga hubungan kekeluargaan,” kata Al Haris. Ia menekankan bahwa bantuan itu merupakan hasil gotong royong masyarakat Jambi untuk meringankan beban korban bencana di Sumbar.
Al Haris juga menyatakan optimisme terhadap kemampuan Pemprov Sumbar menangani masa tanggap darurat hingga pemulihan. Menurutnya, pengalaman Mahyeldi bersama jajaran organisasi perangkat daerah, ditambah dukungan pemerintah pusat dan provinsi lain, menjadi modal penting dalam proses rehabilitasi.
“Insyaallah dengan kesabaran, kebersamaan, dan pertolongan Allah, kita bisa mengakhiri musibah ini dengan baik dan kembali seperti sediakala,” ujarnya.
Sementara itu, Mahyeldi menyampaikan apresiasi atas dukungan dari Pemprov Jambi dan masyarakat Jambi. Ia menyebut bantuan tersebut penting untuk mempercepat penanganan pada masa tanggap darurat yang berlangsung hingga 22 Desember 2025, sekaligus menjadi penguat memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
Mahyeldi memaparkan dampak bencana kali ini tergolong berat. Kerugian dan kerusakan ditaksir mencapai Rp5,2 triliun. Data sementara juga mencatat 244 orang meninggal dunia, 86 orang dinyatakan hilang, dan lebih dari 290 ribu jiwa terdampak yang tersebar di 16 kabupaten/kota.
Kerusakan terjadi pada ribuan rumah dengan kategori berat, sedang, hingga ringan. Puluhan ribu rumah dilaporkan sempat terendam, sementara ratusan lainnya disebut hilang tersapu material banjir.
Tak hanya kawasan permukiman, bencana juga berdampak pada fasilitas publik: 153 rumah ibadah, 45 fasilitas kesehatan, 28 kantor pemerintahan, pasar, serta 437 sekolah. Di sektor pertanian, sekitar 27 ribu hektare lahan sawah, kebun, dan kolam masyarakat turut terdampak akibat aliran sungai yang dipenuhi material batu, kayu, dan tanah.
“Bencana ini lebih berat, karena banyak rumah benar-benar hilang tanpa sisa. Saat ini kami juga mempertimbangkan relokasi di wilayah rawan, dengan pendampingan Badan Geologi untuk penataan kembali kawasan terdampak,” tutur Mahyeldi.
Penyerahan bantuan dari Jambi ini menambah daftar dukungan lintas daerah untuk Sumbar, sekaligus menegaskan bahwa penanganan bencana bukan semata kerja satu wilayah melainkan kerja bersama yang menuntut solidaritas, kecepatan, dan keberlanjutan hingga pemulihan benar-benar tuntas. (*)







