Portalone.net – Samsung Galaxy S25 Ultra, ponsel flagship Samsung untuk 2025, dipasarkan dengan penekanan pada fitur Galaxy AI, chipset Snapdragon 8 Elite for Galaxy, serta peningkatan kamera terutama pada ultrawide 50MP. Sejumlah ulasan menilai kombinasi layar, performa, dan daya tahan baterai menjadi kekuatan utama perangkat ini, namun beberapa aspek mulai dari harga, pembaruan hardware yang dinilai “ringan”, hingga kompatibilitas aksesori tertentu masih menjadi catatan.
Kelebihan (yang paling sering disorot)
1. Fokus AI dengan fungsi lintas aplikasi
Samsung menempatkan S25 Ultra sebagai “pendamping AI” dengan kemampuan yang makin kontekstual melalui One UI generasi baru. Reviewer menilai fitur AI terutama kemampuan menjalankan tindakan lintas aplikasi menjadi nilai jual besar bagi pengguna yang mengandalkan produktivitas harian.
2. Kamera ultrawide naik ke 50MP
Peningkatan kamera yang paling jelas dibahas di banyak media adalah naiknya resolusi kamera ultrawide menjadi 50MP, melengkapi kamera utama 200MP dan konfigurasi telefoto ganda. Perubahan ini disebut membuat foto sudut lebar lebih detail dibanding generasi sebelumnya.
3. Performa kelas atas: Snapdragon 8 Elite for Galaxy
Samsung menyebut seri S25 memakai chipset Snapdragon 8 Elite versi “for Galaxy” yang dikustomisasi untuk memperkuat pemrosesan AI di perangkat dan kontrol kamera lewat ProVisual Engine. Ulasan juga banyak mencatat performa kencang untuk multitasking dan beban berat.
4. Layar besar, terang, dan material kaca anti-reflektif generasi baru
S25 Ultra membawa panel 6,9 inci dan, menurut Samsung serta Corning, memakai Gorilla Armor 2 yang menonjolkan sifat anti-reflektif dan ketahanan lebih baik dalam pengujian tertentu. Ini dipuji karena membantu visibilitas layar di kondisi terang.
5. Baterai dinilai kuat oleh banyak reviewer
Beberapa ulasan menyebut daya tahan baterai S25 Ultra termasuk salah satu poin yang konsisten kuat untuk penggunaan panjang, meski kapasitasnya masih 5.000 mAh.
Kekurangan (yang paling sering jadi catatan)
1. Harga tetap premium
Media internasional menyorot banderol awal S25 Ultra yang berada di kelas atas (di AS mulai US$1.299) sehingga pembeli kerap mempertimbangkan apakah peningkatannya cukup besar dibanding pendahulu.
2. Penyegaran hardware dinilai tidak “lompatan besar”
Sejumlah ulasan menyebut perubahan hardware terasa terbatas utama di kamera ultrawide dan beberapa penyempurnaan desain sehingga bagi pengguna generasi sebelumnya, upgrade bisa terasa kurang mendesak.
3. S Pen: fitur “Air actions” disebut hilang
Engadget mencatat salah satu kompromi pada S25 Ultra adalah hilangnya dukungan Air actions pada S Pen, yang sebelumnya dipakai untuk kontrol jarak jauh tertentu.
4. Dukungan Qi2 disebut “ready”, tetapi magnet tidak tertanam
Beberapa reviewer menyoroti S25 Ultra tidak menanam magnet Qi2 secara bawaan, sehingga pengalaman aksesori magnetik (misalnya dudukan/charger tertentu) bisa membutuhkan case khusus.
5. Pengisian daya tidak banyak berubah
Ulasan juga mencatat pengisian daya kabel masih di 45W, yang dinilai “cukup” tetapi bukan yang terdepan di kelas flagship saat ini.
6. Bobot dan dimensi tetap besar
Dengan bobot sekitar 218 gram, perangkat ini tetap masuk kategori ponsel besar dan berat, yang bisa memengaruhi kenyamanan bagi sebagian pengguna.
Ringkasnya, S25 Ultra banyak dipandang kuat di AI, layar, performa, dan ultrawide 50MP, namun catatan utama berkisar pada harga premium, upgrade hardware yang tidak drastis, serta kompromi fitur seperti S Pen dan kebutuhan aksesori tambahan untuk pengalaman Qi2 magnetik.






